WAFATNYA NABI ADAM AS.




Nabi Adam as. telah menjalani kehidupannya bersama istri dan anak cucunya, dengan berbagai macam bentuk kehidupan. Suka dan duka telah mereka jalani dengan penuh kerelaan menerima takdir Tuhan. Penuh syukur terhadap semua nikmat yang telah diberikan Allah swt. kepada mereka. Nabi Adam as. hidup dengan membawa misi dari Allah swt. Yaitu sebagai Kholifah fi Al-Ardhi. Artinya manusia yang diberi amanah oleh Allah swt. untuk mengatur keutuhan alam. Setelah misi itu dijalankan oleh Nabi Adam as. dengan penuh keuletan dan tanpa menyerah. Allah swt. menarik kembali terutusnya Nabi Adam as; untuk kembali di hadirat Allah swt. Nabi Adam as. telah sampai pada batas kehidupannya di alam bumi. Dan Nabi Adam as. harus mengakhiri waktunya serta menyerahkan segala urusannya dan juga taggung jawabnya kepada Allah swt.

Allah berfirman :
كل نفس ذائقة الموت
Artinya : ”Semua yang mempunyai nafas (nyawa), pasti akan mencicipi rasanya mati”.
Setelah menjalani kehidupannya selama kurang lebih 960 tahun, dengan berbagai bentuk macam kehidupan, melewati jalan terjal yang membahayakan, akhirnya Nabi Adam as. kembali ke hadirat Allah swt. Yang pada saat itu anak cucunya telah mencapai 100 ribu jiwa. Baik laki-laki maupun perempuan, dengan berbagai macam bentuk, kebiasaan, istiadat serta telah menyebar ke berbagai pelosok bumi. Konon, sesaat sebelum Nabi Adam as. Meninggal, Beliau berkata kepada Allah swt. ”Wahai Tuhanku, musuhku (iblis) akan bangga mendengar kabar kematianku“,
Allah swt. Menjawab
:
انك سترد الى الجنة ويؤخر العين الى لنظرة ليذوق الم الموت بعد الاولين والاخرين
Artinya : “Sesungguhnya kamu (Adam as.) akan dikembalikan ke syurga. Dan Iblis yang dilaknat itu akan diakhirkan sampai masa penangguhan (akhir kiamat). Supaya ia menanggung rasa sakit matinya orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akhir”.