TAUBAT SEBAGAI PENSUCIAN DIRI


Hikmah yang bisa di buat pelajaran dari qishoh keidupan nabi adam aadalah taubat, karena denga taubat kedurhakaan atau dosa-dasa yang perna di lakukan sorang hamba bisa di maafkan aoleh Allah swt sebagaimana ijtihadnya nabi adam yang salah denga memakan buah yang telah dilarang oleh Allah, kemudian nabi adam taubat kembali pada Allah
Sebagai mahluk ciptaan allah swt yang lemah, manusia di ciptakan denga kepribadian yang tidak bisa lepas dari lupa dan salah. Kedua-duanya baik lupa maupun salah merupakan sifat yang pada dasarnya selalu melekat pada diri seorang manusia, hanya saja keduanya mampu di hindari atau setiknya di minimalisirkan dengan cara manusia selalu mengedepankan akal sehatnya, selalu mengingat pada sifat ilmunya allah swt. sehingga mereka bisa mengontrol terhadap segala bentuk tindakannya
Jika manusia dalam satu kesempatan ia lupa terhadap sesuatru yang telah menjadi rutinitas akan sesuatu yang telah menjadi kalender hariaannya, itu di sebabkan karena akal sehatnya baru dalam keadaan tidak aktif, akal sehatnya baru eror karena terkontaminasi denga pemikiran-pemikiran yang mungkin sedikit banyak memberatkan pada dirinya, sehingga akal yang sebagai penggerak atas tindakannya bekerja tanpa optimal dan hasilnya akan tidak memuaskan, atau penyebab lainnya yang memang pada saat itu akal benar-benar tidak aktif seperti saat tidur gila dll
Di saat manusia dalam keadaan tidur akalnya menjadi tertutup seiring dengan tertutupnya mata dan hilangnya kesadaran,karena mata merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengoptimalkan akal dalam berfikir dan juga mata merupakan power untuk meneghidupkan akal. Jika mata menjadi tertutup dan telah tidak aktif maka akalpun akan menjadi tertutup pula, kecuali jika keberadaan mata tidak ada pengaruh nya dengan akal, seperti orang buta karena mereka punya mata hati yang itun sebagai penggerak gerak dan kerjanya akal.
Ketika kesadaran seseorang benar-benar hilang seperti saat seseorang dalam keadaan gila, itu akalnya bukan lagi tertutup namun akalnya benar-benar mati ia akan melakukan suatu tindakan yang tidak terarah sebagaimana makhluk yang diciptakan tanpa diberi akal, hal yang demikian itu bisa saja terpengaruh oleh kondisi akal yang sering terserang oleh berbagai bentuk permasalahan berat sehiongga kualitas akal tidak mampu untuk menerima dan tidak memadai, atau bisa saja akal itu belum siap untuk dioperasikan namun dipaksakan untuk bekerja. Namun perlu diingat bahwa itu semua merupakan Qhodho’ dan Qhodar Allah hal-hal yang seperti diatas hanya sebatas penyebab bukan yang membuat.
Kelalaian manusia maupun keslahan jika tumbuh bukan dari kesngajaan itu tidak apa-apa artiya tidak ada sanksinya, namun jika itu terjadi karena unsur keteledoran dan kesengajaan maka ghodhob allah lah yang akan ,menjadi sanksinya, nabi bersabda
رفع عن امتى الخطاء والنسيان ومااستكرهوا عليه
Artinya” dihilangkan ( di maafkan dosanya) dari ummatku yaitu, salah, lupa, dan suatu yang di paksakan untuk dia”
Belajar dari kesalahan yang telah di lakukan, manusia mestinya bisa mengambil hikmahnya dan menjadikan itu semua sebagai pelajaran penting agar tidak terjerumus lagi dalam kesalahan, sebagaimana apa yang telah di alami oleh Nabiyullah Adam as. begitu ijtihadnya salah lalu beliau tobat tidak kembali pada kesalahan yang sama dan juga kisah-kisah kekasih Allah swt yang lain
Seiring bertambahnya usia , akal manusia juga akan semakin berkembang dan bertambah dewasa dalam menghadapi segala permasalahan yang merintangi. Disaping juga kedewasaan akal juga bisa terbentuk dengan adanya usaha kearah situ. Kedewasaan bisa terbentuk sesuai dengan lingkungan dimana seseorang hidup. Entah itu factor keluarga, teman dekat bermain, lingkungan tetangga dll. Dan kedewasaan muncul juga karena seringnya seorang dihadapkan dalam berbagai permasalahan sehingga dengan banyaknya permasalahan ia akan semakin berpengalaman dan akalnya akan berkembang dan ia tahu caranya menghadapi berbagai permasalahan yang menimpa pada dirinya.
Kaitannya dengan kesalahan yang dilakukan manusia, taubat merupakan solusi terbaik bagi pecandu pelaku ma’siat dan perlaku kesalahan-kesalahan karena taubat adalah cara untuk peluburan diri dari kotoran-kotoran dosa dan juga merupakan jalan menuju kembali pada fitrah manusia yaitu fitrah suci dan terhindar dari segala dosa sebagaimana hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim :
ما من مولودالا يولدعلى الفتره
“ tiada manusia yang dilahirkan kecuali di lahirkan atas fitrah ( suci dan tidak berdosa)”
Awal manusia diciptakan oleh Allah adalah dalam keadaan suci terlepas dari dosa, dan nanti jika suatu saat mereka menjadi hina itu karena ia telah ternoda dengan kotoran-kotoran dosa yang telah dilakukan untuk mengembalikan kesucian manusia. Allah swt memerintahkan pada semua pelaku ma’siat untuk kembali pada jalan Allah swt denga acara taubat sebagaimana yang telah Allah perintahkan pada orang tua manusia yaitu nabi Adam as Allah berfirman:
يا ايها الذين امنوا تو بوا الى الله توبة نصوحا
Artinya” wahai orang-orang yang beriman taubatlah kalian semua kepada Allah swt dengan taubat yang Nashuha”
Sahabat umar bin khottab di Tanya tentang ma’na taubat Nashuha beliau menjawab “ taubat Nashuha yaitu apabila seseorang melakukan dosa tidak akan mengulangi dosa untuk selama-lamanya” sahabat Abdullah bin Abbas juga pernah ditanya tentang ma’na taubat Nashuha beliau lalu meriwayatkan sabda Nabi Muhammad saw bahwa ma’na taubat nasuha yaitu:
Rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya dalam hati atas tindakan ma’siat yang telah di lakukan
Mengucapkan istighfar minta ampun pada Allah swt dalam lisan
Anggota tubuhnya tidak digunakan untuk mengulangi dosa-dosa yang pernah dilakukan untuk selama-lamanya
dalam surat ali-imron ayat 135-136 Allah berfirman:

والذين اذ1فعلوا فاحشة او ظلمواانفسهم ذكروا الله فااستغفروا لذنوبهم ومن يغفرالذنوب الا الله ولم يصروا على مافعلوا وهم يعلمون اولئك جزاؤهم مغفرة من ربهم وجنات تجرى من تحتها الانهارخالد ين فيها
Artinya” orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri mereka ingat Allah, selalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah…? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui, mereka itu balasannya ialah ampunan dari tuhan mereka, dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baiknya orang yang beramal”
Dalam ayat di atas di jelaskan bahwa pelaku ma’siat di wajibkan untuk meminta ampun pada Allah dan selalu ingat pada Allah karena tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Allah yang menciptakan dosa-dosa, secara jelasnya dari ayat di atas bias ditarik kesimpulan:
Pelaku ma’siat wajib minta ampunan kepada Allah dalam lisannya
Anggota badannya tidak di gunakan lagi untuk melakukan kesalahan-kesalahan
Akan mendapat balasan pahala dari Allah jika pelaku ma’siat mau melakukan saran-saran Allah di atas
Dalam surat an-nisa’ayat 17-18 Allah juga berfirman:

انما التوبة على الله للذين يعملون السيئات بجهالة ثم يتوبون من قريب فاولئك يتوب الله عليهم وكان الله عليما حكيما وليست التوبةللذين يعملون السيئات حتي اذا حضراحدهم الموت قال انى تبت الان ولاالذين يموتون وهم كفار اولئك اعتدنا لهم عذابا اليما
Artinya” sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubatnya orang-orang yang mengejarkan kejahatan lantaran keberadaan yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang di terima Allah taubatnya, dan Allah maha mengetahui lagi maha bijak, dan tidaklah taubat itu di terima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan( barulah ia berkata sesungguhnya saya taubat sekarang dan tidak pula di terima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam keadaan kekafiran bagi orang-orang itu telah kami (Allah) sediakan sikasaan yang pedih”
Dan ayat ini juga bisa di ambil kesimpulan:
Pelaku ma’siat haruslah bertaubat pada Allah
Taubat di lakukan seketika artinya tidak di tunda-tunda
Allah menerima taubatnya orang-orang yang tidak menunda-nunda dalam taubat
Allah tidak menerima taubatnya orang yang dalam keadaan sekaratul maut
Allah tidak menerima taubatnya orang-orang yang mati dalam keadaan kafir
Nabi pernah bersabda yang di riwayatka Ibnu Umar yang di riwayatkan oleh At-turmudzi:
ان الله تعالى يقبل تو بة العبد ما لم يغرغر
Artinya” Sesunguhnya Allah swt menerima taubatnya hamba selagi belum waktu ghor-ghor ( nyawa berada di tenggorokan saat akan meninggSurat an-nisa’ ayat 109 dan ayat 116 Allah berfirman:
1)ومن يعمل سواء او يظلم نفسه ثم يستغفر الله يجد الله غفورا رحيما
2)ان الله لايغفر ان يشرك به ويغفر ما دون ذالك لمن يشاء ومن يشرك با الله فقد ضل ضلالا بعيدا
Artinya” dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan pada Allah swt, niscaya dia mendapati Allah dzat maha pengampun lagi maha penyayang,
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan ( syirik) dengan dia, dan dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dia kehendaki, barang siapa mempersekutukan Allah maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”
Kesimpula dari dua ayat di atas ialah:
Pelaku ma’siat akan di ampuni dosanya jika mau minta ampun pada Allah
Allah akan mengampuni segala dosa hambanya selagi bukan dosa syirik (menyekutukan Allah )
Pelaku syirik adalah sesat


Allah berfirman dalam surat an-nur:
وتوبوا الى الله جميعاايه المؤمنون لعلكم تفلحون
Artinya” dan taubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman pada Allah supaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung”
Dalan ayat lain Allah Swt juga berfirman yang artinya”dan Dia adalah dzat yang menerima taubat dari hamba-hambanya dan Dia memaafkan atas kejelekan-kejelekan(menghilangkan dosa-dosa kejelekan apabila mereka mau taubat)
Sebagian ahli hikmah mengatakan seseorang bisa di katakana taubat apabila:
Menahan lisannya dari ucapan-ucapan yang tidak benar seperti,ghibah ( membicarakan aib orang lain) bohong, namimah ( adu domba)
Dalam hatinya tidak ada perasaan hasut ( iri) adawah ( permusuhan )
Menjauhi orang-orang yang ahli ma’siat dan tidak mau berteman dengan mereka
Jiwanya selalu menyiapkan untuk menghabisi kematian dengan selalu minta ampunan allah, hatinya selalu ada penyesalan terhadap dosa-dosa yang di lakukan dan selalu berusaha mematuhi perintah Allah dan mencari ridho Allah swt.

Nabi Muhamad saw bersabda:
المستغفر باللسان المصر على الذنوب كاالمستهزء بربه
Artinya” orang yang minta ampunan Allah dengan lisannya yang terus menerus melakukan dosa itu seperti halnya orang yang bercanda pada tuhannya”
Jika manusia benar-benar mau taubat dan kembali pada Allah itu apabila ia telah melakukan dosa ia segera menyesali atas perbuatannya dan meminta ampun pada Allah dan tidak akan mengulangi perbuatannya, dan apabila sarat-sarat itu tidak di laksanakan maka sama halnya ia bermain-main dengan Allah swt, dan salahkan jika Allah menyiksanya dan ghodhob padanya, Rasulalloh saw bersabda yang di riwayatkan oleh Ali ra:
مكتوب حول العرش قبل خلق ادم باربعة الاف سنة وانى لغفار لمن تاب وعمل صالحا
Artinya” di tulis di sekelilinya ‘arsy sebelum terciptanya adam kira-kira 4000 tahun” dan sesungguhnya Aku ( Allah) sungguh dzat yang banyak mengampuni dosa bagi siapa saja yang mau bertaubat dan ber amal baik”
Hadist ini menunjukkan bahwa siapa saja yang mau bertaubat dan minta ampunan Allah kemudian ia ber amal sholeh maka Allah swt akan mengampuni dasa-dosanya, kaitannya dengan ini Rosulalloh saw pernah bersabda yang di riwayatkan oleh Abu nu’aim:
ان الحسنات يذهبن السيئات كما يذهب الماء الوسخ
Artinya” Sesunguhnya kebaikan-kebaikan itu bisa menghilangkan( membersihkan) kejelekan-kejelekan sebagai mana air bisa menghilangkan kotoran”
Dalam Al-qur’an Allah SWt juga menyebutkan:
واقم الصلاة طرفي النهار وزلفا من اليل ام الحسنات يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكرين
Allah swt berfirman yang artinya” dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan itu bisa menghapus kejelekan” dan banyak lagi hadist-hadist yang menjelaskan tentang permasalahan seperti ini,

diantaranya yaitu hadist Nabi:
كل بنى ادم خطاء وخير الخطائين التوابون
Artinya” semua anak cucu adam itu banyak berbuat salah ( dosa) dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang mau bertaubat”
Nabi pernah bersabda bahwa Allah Swt bersabda”wahai hamba-hambaku kalian semua itu adalah makhluq yang berbuat dosa pada malam dan siag hari,dan Aku maha mengampuni dosa maka kalian semua mintalah ampunan padaKU Aku akan mengampuni”H R Bukhori dan Muslim.

Allah swt berfirman:
ان الله يحب التوا بين ويحب المتطهرين
Artinya” sesungguhnya Allah swt itu mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang bersuci
Abu Nuaim meriwayatkan hadis nabi bahwa “orang yang melakukan dosa dengan tertawa maka ia akan masuk neraka dangan menangis” imam Athobaroni dan iamam al Baihaqi meriwayatkan hadits nabi;
التائب حبيب الله والتائب من الذنب كمن لا ذنب له
Artinya” orang yang bertaubat itu adalah kekasih allah, dan orang yang bertaubat dari dosa itu bagaikan orang yang mempunyai dosa”
Rosulalloh saw yang merupakan insan ma’shum( terjaga dari dosa ) beliau selalu meminta ampunan pada Allah dan selalu berbuat amal sholeh sebgai mana hadist beliau:
والله اني لاستعفر الله و اتوب اليه من اليوم اكثر من سبعين مرة
Artinya” Demi Allah sesungguhnya saya minta ampunan pada Allah dan bertaubat padaNYA dalam satu hari lebih dari 70 kali”
Ibnu sunni yang membaca istighfar sebanyak 70 kali dalam satu meriwayatkan hadis dari ‘aisyah bahwa “orang hari maka ia tercatat bukan termasuk golongan orang-orang yang pembohong,dan barang siapa membaca istighfar dalam satu malam sebanyak 70 kali maka ia tergolong bukan termasuk orang-orang yang lupa”
Dalam hadist lain Rosulullah juga bersabda yang di riwayatkan oleh Imam Atturmudzi dan Imam Addiya’:
ليس شيئ احب الى الله من قطرتين قطرة دمع من خشية الله وقطرة دم تهراق في سبيل الله
Artinya” tiada sesuatu yang lebih di cintai Allah dari dua tetesan yaitu tetesannnya air mata karena takut pada Allah dan tetesannya darah yang di alirkan dalam peperangan di jalan Allah”
Sahabat Jabir ra meriwayatkan bahwa suatu hari datanglah seorang penduduk desa dan masuk di Masjidnya Rosulalloh saw lalu ia berdoa:
اني استغفرك و اتوب اليه
Artinya” sesungguhnya aku minta ampunan pada MU, dan aku bertaubat pada MU"
kemudian orang itu bertakbir dan sholat, sehabis sholat Ali ra mendatanginya dan berkata wahai kamu ini sesungguhnya tergesa-gesanya lisan mengucapkan istighfar adalah taubatnya orang-orang yang bohong, dan taubatmu butuh di taubati lagi, lalu orang itu bertanya” wahai amirul mu’miniin apa itu taubatnya orang-orang yang benar? Ali menjawab taubat adalah nama bagi enam perkara yaitu:
Rasa penyesalan terhadap kesalahan-kesalahan yang telah di lakukan
Mengulangi ( I’adah ) pada kefarduan-kefarduan yang telah di sia-siakan (menjalankan kefarduan denga tidak sungguh-sungguh )
Mengembalikan barang-barang yang telah di dholimi pada yang memiliki
Mendidik dan mengarahkan nafsu pada ketaatan
Merasakan panasnya taat pada Allah seperti halnya merasakan manisnya melakukan ma’siat
Menangis pada saat melakukan taat sebagai pengganti dari tertawa saat melakukan ma’siat
Sangat sulit memang orang bisa menjalankan taubat yang memang benar-benar di katakan taubat,karna manusia selalu di kelilingi nafsu yang selalu menempeldalam diri anusia itu sendiri
Allah swt berfirman pada nabi daud as:
داود انين المذ نبين احب الي من صراخ العابدين يا
Artinya” wahai daud rintihan orang yang melakukan dosa itu lebih aku cintai dari pada teriakkan-teriakannya orang yang beribadah”




Surat wakhsyi untuk Rosulullah saw
Wakhsyi merupakan orang yang membunuh paman Rosulullah saw yaitu Hamzah pada saat perang Uhud yaitu pada tahun 3 hijriyah yang kemudian mayat Hamzah di dekati seorang wanita kafir lalu perempuan itu membelah perut Hamzah dan mengambil hatinya lalu mengunyah-ngunyah,semoga Allah Swt mela’nati perempuan itu,
Beberapa bulan / tahun kemudian wakhsyi ingin taubat dan masuk islam, waktu itu dia berada di Makkah dan Rosululloh Saw berada di Madinah lalu wakhsyi mengirim surat yang isinya:
“sesungguhnya saya berkehendak untuk masuk islam namun islam telah mencegahku dengan adanya ayat al qur’yang telah di turunkan Allah untuk mu yaitu ayat:
والذين لا يدعون مع الله الها اْْْْْْْخر ولا يقتلون النفس التي حرم الله الا بالحق ولا يزنون اؤلئك يلق اثاما
Artinya”dan orang-orang yang tidak mendakwakan Allah degan adanya tuhan selain allah dan mereka tidak membunuh seseorang yang telah di haramka Allah kecuali danagan hak(kebenaran)dan meeka tidak berzina dan barang siapa jatuh pada itu semua(melakukan)maka mereka berada dalam ke dosaan”dan sesungguhya saya telah melakukan itu semua apakah ada taubat untuk saya?


Lalu turunlah ayat alqur’an:
الا من تاب و أمن وعمل صالحا فأ ولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات
Artinya”kecuali orang-orang yang mau taubat daan beriman dan beramal sholeh maka orang-orang itu dig anti oleh Allah swt dengan kebaikan” lalu Nabi menyuruh sahabatnya untuk menulis lalu mengirimkan pada wakhsyi, lalu wakhsyi membalas lagi:
“sesungguhnya dalam ayat ada persyaratan yaitu harus beramal baik,dan saya idak tau apakah saya bisa berbuat baik atau tidak”lalu turunlah ayat:
ان الله لا يغفر ان يشرك به و يغفر ما دون ذالك لمن يشاء
Artinya”sesungguhnya Allah swt itu tidak mengampuni dosa-dosa apabila Allah di sekutukan den yang lain,dan Allah akan mengampuni dosa-dosa yang selain itu bagi siapa saja yang di kehendaki"

Kemudian Nabi menyuruh sahabatnya untuk menulis dan mengirimkan pada wakhsyi,wakhsyi pun balik mengirim surat lagi yang isinya:
Dalam ayat yang di sampaikan pada saya juga ada syarat,dan saya tidak tau apakah Allah mau mengampuni dosa saya atau tidak?lalu turunlah ayat:
قل ياعبادي الذين اسرفواعلى انفسهم لا تقنطوا من رحمة الله ان الله يغفر الذنوب جميعا امه هو الغفور الرحيم
Artinya”wahai hamba-hambaKU yang telah melewati batas pada dirinya janganlah kalian semua berputus asa dari rahmat Allah Swt,sesungguhnya Allah Swt itu mengampuni dosa-dosa semua sesungguhnya Allah Swt itu adalah dzat yang banyak mengampuni dosa dan maha belas kasihan”lalu Nabi mengirim lagi surat pada wakhsyi dan wakhsyi tidak lagi membalas surat dari Rosulullah Saw,kemudian wakhsyi masuk islam.
Taubat merupakan solusi terbaik bagi pelaku ma’siat karena manusia tak kan pernah lepas dari salah dan lupa, dan sebaik-baiknya orang yang salah atau lipa itu adalah orang-orang yang mau bertaubat yaitu mengembalikan seluruh jiwa dan raganya ke jalan Allah swt yaitu jalan yang di ridhoinya.dan Allah SWT sendiri menghendaki hal yang demikianitu dengan bukti firman- firman Allah yang telah disebut dalm Al Qur’an yaitu tentang anjuran-anjuran untuk kembeli kepada Allah dengan cara taubat yang nasuha.