Sebelum Iblis termasuk makhluk yang mendapat laknat dari Allah swt; Ia awalnya adalah makhluk yang begitu taat pada Allah swt. Iblis menjadi penjaga syurga selama 40.000 tahun. Dan iblis pernah hidup bersama Malaikat selama 80.000 tahun. Kemudian oleh Allah swt; Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama 20.000 tahun. Kemudian ia menjadi pemimpin Malaikat Karuubiyyin selama 30.000 tahun, menjadi pemimpin Malaikat Ruhaniyyin selama 1000 tahun. Ia mengelilingi ’arsy selama 14.000 tahun.
Ketaatan iblis pada Allah swt. ini telah tersohor di seluruh alam
Di langit pertama nama Iblis terkenal dengan sebutan Al ‘Abid (yang ahli ibadah)
Di langit kedua nama Iblis terkenal dengan sebutan Az Zahid (yang tidak mau terhadap dunia)
Di langit ketiga nama Iblis terkenal dengan sebutan Al ’Arif (yang berpengalaman)
Di langit keempat nama Iblis terkenal dengan sebutan Al Waliy (yang menolong)
Di langit kelima nama Iblis terkenal dengan sebutan At Taqiy (yang takut pada Allah swt.)
Di langit keenam nama Iblis terkenal dengan sebutan Al Khozin (yang menjadi pengawal)
Di langit ketujuh nama Iblis terkenal dengan sebutan Al ’Azaazil
Di Lauhil Mahfudh namanya dikenal dengan sebutan Iblis. Dalam sebuah qoul, Iblis adalah Abul Jan (Bapaknya para Jin).
Dalam qoul yang lain, Iblis adalah Abu Syayathin (Bapaknya para Syetan). Dengan pendapat ini, Iblis termasuk kelompok dari bangsa Jin yang sama sekali dari golongan ini tidak ada yang mau beriman pada Allah swt.
Cerita tentang Iblis ini Allah swt. mengulang-ulang menyebutnya dalam tujuh surat. Antara lain :
Surat Al Baqarah ayat 29
Surat Thoha ayat 116
Surat Al Kahfi ayat 50
Surat Al A’rof ayat 10 s/d 11
Surat Shod ayat 70 s/d 83
Surat Al Hijr ayat 28 s/d 31, dan
Surat Bani Isro’il ayat 61
Ayat-ayat tersebut ialah
سورة البقره اية
واذ قلنا للملائكة اسجدوا لادم فسجدوا الا أبليس ابى واستكبر وكان من الكافرين
سورة طه
واذ قلنا للملائكة اسجدوا لادم فسجدوا الا أبليس ابى فقلنا يا أدم أن هذا عدو لك ولزوجك فلا يخرجنكما من الجنة فتشقى
سورة الكهف
واذ قلنا للملائكة اسجدوا لادم فسجدوا الا أبليس كان من الجن ففسق عن أمر ربه افتتخذونه وذريته اولياء من دوني وهم لكم عدو وبئس لظلمين بدلا
سورة الاعراف
ولقد خلقناكم ثم صورنكم ثم قلنا للملا ئكة اسجدوا لادم فسجدوا الا أبليس لم يكن من الساجدين قال ما منعك الا تسجد اذا أمرتك قال انا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين
سورة ص
اذ قال ربك للملا ئكة اني خالق بشرا من طين فاذ سويته ونفخت فيه من روحي فقعوا له سجدين فسجد الملائكة كلهم اجمعون الا أبليس استكبر وكان من الكافرين قال يا ابليس ما منعك ان تسجد لما خلقت ببيدي استكبرت ام كنت من العالين قال انا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين قال فخرج منها فانك رجيم وان عليك لعنتي الى يوم الدين قال رب فانظرني الى يوم يبعثون قال فانك من المنظرين الى يوم الوقت المعلوم قال فبعزتك لاغوينهم أجمعين الا عبادك منهم المخلصين
سورة الحجر
واذ قال ربك للملائكة اني خالق بشرا من صلصال من حماء مسنون فاذا سويته ونفخت فيه من روحي فقعوا له سجدين فسجد الملائكة
اجمعون الا ابليس ابى ان يكون مع السجدين
سورة بني اسرائيل
واذقلنا للملائكة اسجدوا لادم فسجدوا الا ابليس قال ااسجد لمن خلقت طينا
Dari sekian banyaknya ayat tentang cerita Iblis yang terletak di berbagai surat yang berbeda-beda itu, menunjukkan bahwa cerita seperti itu perlu dipelajari dan di mengerti oleh semua manusia.Agar supaya manusia lebih mengerti dengan kepribadiannya. Dan diharapkan manusia bisa mengambil hikmahnya, serta waspada bahwa Iblis tetaplah Iblis dari dulu sampai sekarang. Iblis tetaplah Iblis yang suka dengan rayuan dan tipuan.Terhadap watak yang seperti itu, sebaiknya manusia harus selalu menjaga dirinya serta menjauhkan dirinya dari pengaruh-pengaruh Iblis, dengan cara selalu mendekatkan diri dan ingat kepada Allah swt. Tidak tahukah, bahwa Rasulullah saw. Dalam tiap harinya selalu meminta perlindungan Allah swt. dari godaan Iblis yang dilaknat. Toh sementara sudah diketahui bersama bahwa, Rasulullah saw. Adalah manusia yang ma’shum. Yaitu manusia yang dijaga dari segala dosa dan ma’siat. Namun kendati demikian, Beliau tetap meminta perlindungan dari Allah swt.
Setelah itu semua, kemudian Allah swt. berfirman :
و قلنا ياادم اسكن انت وزوجك الجنة وكلا منها رغدا حيث شئتما ولا تقربا هذه الشجرة فتكو نا من الظا لمين
Artinya : “Aku (Allah swt.) berkata. Wahai Adam menetaplah kamu serta istrimu di syurga. Dan makanlah kalian berdua dari syurga dengan sesuka kalian tanpa ada larangan. Dan jangan kalian mendekati pohon ini. Maka jika kalian mendekati ( memakan buah )nya, kalian termasuk dari golongan orang-orang dholim”.
Yang dimaksud pohon di sini, ada sebagian ulama’ yang mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon gandum. Ada juga yang mengatakan pohon kurma atau yang lain.Yang pasti tiada yang tahu persisnya hanya Allah swt. Yang Maha Tahu.
Melihat dari segi dhohirnya, teks ayat di atas, yang dalam penyusunannya Allah swt. Menyambungnya dengan ayat sebelumnya. Dengan memakai Wawu ‘Atof yang, mana pada suatu kesempatan Wawu ‘Atof itu berfaedah untuk menyambung secara berurutan. Ini menunjukkan bahwa, ada hubungan antara ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Kaitannya dengan ayat ini, bahwa setelah Allah swt. Memerintah Malaikat untuk sujud pada Nabi Adam as. Adalah sebagai suatu penghormatan. Kemudian Allah swt. Menyuruh Iblis untuk ikut hormat terhadap Nabi Adam as. Namun ternyata Iblis enggan untuk melaksanakan perintah Allah swt. Tersebut. Kemudian Allah swt. Menyuruh Nabi Adam as. Untuk tinggal di dalam syurga.
As Syeikh As Showi menjelaskan, bahwa proses dari mulai terbentuknya Nabi Adam as. Sampai akhirnya Allah swt. Menyuruh Malaikat untuk bersujud pada Nabi Adam as. Adalah sebagai tahiyyat (penghormatan). Dan itu semua keberadaan atau kejadiannya adalah di LUAR SYURGA. Baru setelah kejadian itu, Iblis enggan bersujud kepada Nabi Adam as. Dan Allah swt. Menyuruh Nabi Adam as. Untuk tinggal di syurga bersama istrinya yaitu Hawa. Istri sebagai pendamping dan teman mengadu Nabi Adam as.